Monday, March 17, 2008

content deployment feature

Skip dulu ke salah satu feature-nya MOSS, daku pengen ngejelasin tentang Content Deployment. Feature MOSS yang memungkinkan dibuatnya 'replikasi' content dari satu site ke site lain, cocok untuk diaplikasikan pada kasus pembuatan site internet, jadi dibuat 2 site berbeda -minimum antar 2 web application, kalo ga salah- yang satu disetting hanya read-only -sebut 'facing site'- dan satunya bisa dideploy -sebut 'deploy site'-, dengan maksud facing-site adalah site yang dipublish di internet dan yang deploy-site untuk 'penulisan' content site-nya. Gampangnya dari deploy-site semua content dicopykan ke facing-site, jadinya satu arah -it's about security things, isn't it?????-. Di sini daku mencoba untuk men-deploy facing-site memakai skenario antar 2 web application dengan web site collection yang berbeda, masih satu farm dan satu database.

Baca-punya baca dari referensi yang ada, kayaknya gampang banget buat ngejalanin Content Deployment ini -jadi inget cuplikan film Rattatouli dimana chef-nya said: "it is simple....." hihihihihi asli film yang menarik-. Kalo menurut referensi, hanya diperlukan 2 bagian utama Operations di Central Administration, yaitu:
  • Content Deployment Settings
  1. Central Administration >> Operations >> Content Deployment >> Content Deployment Settings
  2. Accept Content Deployment Jobs, diaktifkan agar farm dapat menerima jobs yang masuk.
  3. Import Server, server yang dipilih akan membutuhkan disk space yang cukup untuk semua konten yang masuk dan juga harus merupakan sebuah server yang memiliki Web application untuk farm tersebut.
  4. Export Server, server yang dipilih akan mengirimkan seluruh outgoing jobs dan akan membutuhkan disk space yang cukup untuk konten serta harus juga merupakan sebuah Web application administrasi untuk farm tersebut.
  5. Connection Security, mendefinisikan apakah akan menggunakan https untuk mengenkripsi lalu lintas antara farm sumber dan tujuan. Secara default pengaturan ini diaktifkan, apabila Anda memutuskan untuk hanya menggunakan http saja, maka username dan password dari authenticating account antar farms tersebut akan dikirimkan dalam bentuk teks jelas.
  6. Temporary Files, lokasi dimana seluruh file dari content deployment akan disimpan. Lokasi folder ini harus memiliki disk space kosong yang cukup untuk seluruh konten deployment yang mungkin.
  7. Reporting, menspesifikasikan berapa banyak laporan yang ingin Anda simpan sebelum ditimpa oleh laporan lain. Secara default jumlahnya adalah 20 laporan.
Smua setting diatas ngikutin default aja hanya opsi pertama aja yang diubah seperti petunjuk.

  • Content Deployment Paths and Jobs
  1. Central Administration >> Operations >> Content Deployment >> Content Deployment Paths and Jobs >> click New Path
  2. Masukan sebuah nama dan deskripsi, misal Remote.
  3. Source Web Application And Site Collection, pilih sebuah Web application sumber -deploy site-, dan kemudian pilih sebuah site collection atau sebuah site dari pilihan drop down yang ada.
  4. Destination Central Administration Web Application, spesifikasikan URL dari site Central Administration tujuan yang akan menerima deployment jobs yang masuk. Pastikan bahwa site ini dapat menerima deployment jobs yang masuk pada halaman Content Deployment Settings. Untuk yang berada dalam satu farm tinggal tuliskan url dari Central Administration yang sama.
  5. Authentication Information, putuskan bagaimana autentikasi akan ditangani ketika membuat koneksi ke server tujuan. Anda dapat menggunakan baik application pool account ataupun menspesifikasikan sebuah account unik. Anda juga harus membuat koneksi ke remote Central Administration site yang baru saja Anda konfigurasi sebelum Anda dapat menspesifikasikan site tujuan tersebut. Pada opsi ini daku pilih application pool account aja, selaen ngikut defaultnya aja, daku juga ga mudeng yang beginian -rd: untung-rugi make application pool account ato account laen-. Kemudian click tombol Connect.
  6. Destination Web Application And Site Collection, spesifikasikan Web application tujuan -facing site- dan kemudian pilih site collection atau site yang merupakan tujuan untuk mengirimkan konten yang di-deploy tersebut.
  7. User Names, pilih apakah akan men-deploy user names bersamaan dengan konten. Untuk opsi ini pilih default, dimana user names ga dipilih.
  8. Security Information, tentukan apakah Anda menginginkan informasi keamanan seperti roles atau memberships dikirimkan bersamaan dengan konten yang berkaitan. Untuk opsi ini pilih default, dimana security information pilih yang none.

Simple kan????
Tapi bisa ditebak ternyata tetap saja tidak gampang!!! -maksud daku sekali nyoba bisa langsung sukses, it's impossible- ada 'persyaratan' yang seharusnya dicantumkan ternyata tidak dicantumkan di referensi -nah loh.......-.

Salah satunya tentang pe-non-aktif-an semua feature yang ada di site collection target -deactive features- dalam kasus ini adalah site collection dimana ada facing-site, mungkin ini berhubungan dengan 'read-only kasus' -jadi mulai berpikir jangan-jangan syarat ini dah dicantumin di referensi, tapi dasarnya daku kurang teliti bacanya asal maen nyoba aja ya, my apology: my english is so bad and all the references is in English, coba in Javanese, Ha-Ha.......-

Steps untuk deactive features:
Central Administration >> Application Management >> Sharepoint Web Application Management >> Manage Web Application Features >> pilih Web Application (facing-site) >> Deactive semua feature.

Idealnya facing-site disetting untuk anonymous user -dimaksudkan agar semua user internet dapat mengakses ke site tanpa perlu memasukkan user name dan password-. Nah cara ini juga tidak begitu gamblang dijelaskan di referensinya. Untuk meng-enable-kan anonymous user diharuskan mengubah setting pada site maupun IIS. Caranya??? setelah asking ke mr.Google ketemu juga steps yang lengkap, kurang lebih seperti berikut:

Steps enable anonymous access di IIS:
  • Start >> Administrator Tools >> Internet Information Services (IIS) Manager.
  • Pilih web site-nya (web site untuk facing-site) >> click kanan >> Properties
  • Pada Content Deployment Properties >> pilih Directory Security tab
  • Pada Authentication and Access Control >> click tombol Edit
  • Pada Authentication Methods >> aktifkan checkbox Enable Anonymous Access >> Ok.

Steps enable anonymous access di web site:
  • Central Administrator >> Application Management >> Application Security >> Authentication Providers >> click Default zone -ato zone lainnya yang telah ditentukan, dan pastikan Web Application yang terpilih bukan merupakan admin site- >> pada Anonymous Access >> aktifkan checkbox Enable >> Save.
  • Pada facing-site >> Site Actions >> Site Settings >> Users and Permissions >> Advanced Permissions >> Settings -pada toolbar- >> click Anonymous Access >> pilih opsi yang sesuai bagaimana user internet dapat mengakses site tersebut -pada kasus ini daku pilih opsi full access-

Sebagai catetan aja, kedua langkah diatas harus dilakukan, kalo tidak pada saat user mengakses site tetep aja diminta autentikasi -misal cuma dilakukan enable dari sisi IIS aja-. Pada steps enable anonymous access di site sebenarnya udah tercantum di referensi hanya saja ga dijelasin kalo sebelumnya daku diharuskan meng-enable-kan feature anonymous access untuk site dari Central Administration terlebih dahulu, terlanjur utak-atik langsung ke web site-nya dan alhasil kelimpungan karena ga nemu feature Anonymous Access -pada Settings di toolbar-, ampe buka satu-persatu smua menu di Site Settings, pfiuhhhhh......... capek deh.........

Satu lagi yang 'kurang jelas' -dengan beberapa kali Failed status yang diterima-, ternyata untuk facing-site sebaiknya dibuat menggunakan Blank Template. Untuk urusan content..... serahin deploy-site dong.....

Finaly, pada saat nge-run Content Deployment Job daku menerima message kalo status SUCCEEDED
YoHo!!!!!!!!!!!

Semoga eksperimen daku bermanfaat.....


No comments: